MEMOAR KARAKTER BANGSA YANG  MULAI MELUNTUR

Bulan November ini akan tercetak lagi guru – guru yang kelak akan menjadi sumber inspirasi bagi murid – muridnya karena Teacher is an inspiration to student. Hal yang menjadi pertanyaan apakah lulusan sarjana yang akan menjadi guru tersebut  sudah memiliki karakter kuat dan cerdas? Apakah mereka sudah memiliki ruh dan jiwa menjadi seorang guru yang mampu menginspirasi anak didiknya menjadi peserta didik yang dapat merngoptimalkan potensinya secara optimal. Bangsa ini butuh manusia berkarakter kuat yang mana dengan karakternya dapat membangun bangsa yang sedang terpuruk ini.  Bangsa Indonesia yang sebenarnya memiliki banyak sumber daya alam tetapi miskin sumber daya manusia. Penanaman keyakinan diri untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab, disiplin, tidak munafik, memiliki etos kerja tinggi , jujur sangat penting untuk ditanamkan untuk anak – anak generasi mendatang bangsa Indonesia

Guru merupakan tonggak kokohnya suatu bangsa, semua aparatur negara, pejabat tinggi negara, politisi, pengamat semuanya merupakan cetakan guru . Guru memegang peranan penting dalam kehidupan bernegara, apabila suatu bangsa ingin maju maka saya rasa jalan yang paling strategis adalah bangsa ini harus memiliki guru – guru yang berkarakter kuat. Guru yang mendidik anak – anaknya dengan kalbu. Guru yang dapat menjadi panutan dalam setiap tindakan maupun tutur katanya. Guru yang memiliki pemikiran jernih yang mana ketika berbicara kata – katanya bercahaya, mencerahkan, menggugah motivasi dan banyak memberi manfaat untuk masa depan.

Setiap anak memiliki latar belakang  kehidupan dan didikan yang berbeda – beda. Anak yang mendapatkan didikan yang baik karena orang tuanya berilmu akan lebih mudah menata hidupnya. Tetapi bagaimana dengan anak yang kurang beruntung sehingga tidak mendapatkan hal tersebut? Tentunya itu menjadi tugas guru!. Orang tua yang akan mendidik anak – anak tersebut pasti dulu juga bersekolah, disinilah benar – benar ditemukan titik terang bahwa bangsa ini sangat berharap kepada guru. Guru sebaiknya memiliki visi kedepan untuk mencetak generasi pembawa tongkat estafet bangsa yang memiliki karakter kuat. Karakter merupakan kualitas yang menjadi kekuatan mental yang mengiringi akhlak budi pekerti yang dimiliki individu dan merupakan hal yang membedakan individu satu dengan individu yang lain. Menjadi seorang guru  harus berkarakter lebih dahulu karena karakter guru merupakan sikap mental yang kemudian akan melekat di hati anak – anak didik yang merupakan generasi pembawa tongkat estafet bangsa.

Pendidikan karakter harus benar – benar direlisasikan pada pendidikan  di Indonesia  mengingat bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter. Banyak sekali terjadi kasus korupsi, kasus pembunuhan, kasus penyalahgunaan wewenang dsb yang dilakukan oleh pejabat – pejabat tinggi negara . Karakter mereka yang telah memudar sehingga nilai – nilai keteguhan hati untuk malu melakukan hal yang menyimpang sudah mati rasa . Rasa malu, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa takut akan siksa di hari pembalasan sudah hilang entah dimana.

Pendidikan Karakter sangat penting untuk bangsa ini , untuk menganti para pejabat yang sekarang ada dimedan perjuangan, untuk mengganti mereka dengan anak – anak generasi penerus bangsa yang masih berada di start. Hal terpenting adalah mempersiapkan mereka sebaik – baiknya karena apabila tidak nasib bangsa ini tidak akan pernah berubah kearah yang progresif yang dapat bangkit dari keterpurukan. Ketika Jepang di bom oleh sekutu dan hancur lebur yang pertama ditanyakan adalah masih berapakah guru yang tersisa?. Pendidikan karakter dan guru yang berkarakter adalah jalan paling srategis untuk bangkit dari keterpurukan yang tengah melanda Indonesia. Masa depan cerah untuk ibu pertiwi adalah impian yang sangat indah. Apabila jiwa – jiwa anak bangsa telah dapat diukir dan dipahat sedemikian rupa sehingga  mampu menumbuhkan kemampuan dalam diri untuk mengontrol sikap dan perilaku yang berorientasi pada akhlah mulia dan budi pekerti maka bangsa ini telah menuju pada pencerahan. Mari kita bangun Ibu Pertiwi ini dengan bergotong – royong bersama – sama baik generasi muda maupun generasi tua. Generasi tua dan generasi muda harus berasama – sama membangun masyarakat dan bangsa Indonesia untuk masa depan yang jaya.

Tinggalkan komentar